Closet duduk dan closet jongkok merupakan peralatan vital sanitair kamar mandi, coba bayangkan saja jika di dalam sebuah kamar mandi tidak terdapat peralatan tersebut, pastinya hal itu akan membuat kita repot. Jaman dulu perlatan ini memang hanya dibuat dalam bentuk sederhana dengan fungsi yang hanya hanya sebagai tempat membuang kotoran manusia. Namun seiiring dengan perkembangan teknologi yang semakin modern, saat ini desain dan fungsi kloset pun terus menerus mengalami penyempurnaan sehingga bisa lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan terhadap manusia dalam beraktivitas membuang air besar maupun kecil.
Tersedianya beragam pilihan model closet jongkok dan duduk yang ada sekarang ini, terkadang membuat kita bingung untuk memilihnya. Apalagi bagi masyarakat awam yang belum mengetahui fungsinya secara detil, karena tidak sedikit masyarakat yang memilih menggunakan kloset duduk dikarenakan hanya mengikuti perkembangan interior rumah yang sedang trend saat ini.
Dari segi desain, model closet duduk memang terlihat lebih elegan, stylish dan cocok untuk interior kamar mandi pada rumah-rumah modern bergaya minimalis. Sedangkan penampilan kloset jongkok sejak dulu hampir tidak berubah secara signifikan dengan bentuk yang terkesan monoton. Belum lagi fungsi closet duduk yang memiliki tempat penampungan air untuk menyiram bekas kotoran dengan cara yang lebih mudah dan praktis.
Selain itu penampilan closet duduk pun masih bisa dihiasi dengan beberapa aksesoris seperti cover penutup bagian atas yang memiliki motif gambar sesuai selera pemiliknya. Bahkan, fungsi kloset duduk berukuran dewasa pun bisa digunakan untuk anak-anak balita dengan tambahan aksesoris berupa tempat duduk khusus yang berbentuk lonjong dengan ukuran untuk anak. Berbagai macam aksesoris tersebut intinya berfungsi untuk menambah kenyamanan kepada penggunanya.
Dibalik beberapa manfaat dan kelebihan closet duduk tersebut ada hal yang harus juga Anda pertimbangkan ketika hendak memilih peralatan sanitair ini, yakni dari segi kesehatan. Ternyata para ahli kesehatan termasuk dokter, menyatakan bahwa lebih baik menggunakan kloset jongkok daripada kloset duduk, hal ini dikerenakan desain kloset jongkok dinilai menjadikan posisi anatomi tubuh manusia lebih baik dibanding kloset duduk. Posisi jongkok juga merupakan posisi paling tepat yang direkomendasikan ketika melakukan aktivitas buang air besar. Meski begitu bukan berarti bahwa toilet duduk juga buruk.
Hal tersebut seperti dikemukakan oleh Henry L Bockus yang dikutip dari sebuah jurnal berjudul Gastroenterology bahwa "Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok, dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intraabdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses."
Ketika kita buang air besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, apalagi duduknya dalam kondisi tegak lurus 90 derajat justru akan membuat proses buang air besar menjadi lebih sulit dan membutuhkan tenaga yang juga lebih besar. Hal ini dikarenakan dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sedangkan dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga lebih memudahkan proses pengeluaran feses.
Selain itu menurut jurnal Digestive Diseases and Sciences, aktivitas buang air besar dengan toilet duduk membutuhkan waktu yang lebih lama karena tubuh membutuhkan proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Sedangkan jika menggunakan toilet jongkok tidak membutuhkan waktu yang lama sebab sudut rectoanal tersebut sudah terbentuk otomatis yang dengan sendirinya mendorong feses lebih mudah keluar. Jika Anda penasaran, maka Anda boleh mencoba membandingkannya melakukan buang air besar dengan closet duduk dan jongkok pada waktu yang berlainan, kemudian rasakan perbedaannya.
Hal ini sangat penting diketahui karena aktivitas saat menggunakan toilet tersebut dianggap memberikan dampak yang sangat besar sebagai faktor resiko dari beberapa penyakit seperti wasir, sembelit dan radang usus buntu. Realitas ini didukung oleh beberapa hasil survey yang menyatakan bahwa di negara-negara terbelakang yang masyarakatnya masih menggunakan kloset jongkok ketika buang air besar, prevalensinya untuk beberapa penyakit diatas adalah rendah. Sebaliknya di negara-negara maju yang hampir rata-rata penduduknya melakukan aktivitas buang air besar dengan toilet duduk justru prevalensi dari penyakit-penyakit tersebut semakin meningkat.
Setelah ditinjau dari segi kesehatan, sekarang kita bandingkan masing-masing harga closet duduk dan jongkok. Saya kira Anda sudah bisa mengira kalau harga kloset duduk tentunya lebih mahal dibanding harga kloset jongkok, hal ini sudah sangat wajar karena desain dan model closet duduk juga lebih rumit dan kompleks. Saat ini baik kloset duduk maupun jongkok tersedia dalam model dan merek yang sangat beragam di pasaran, dengan kondisi tersebut anda tentunya bisa memilih dari harga yang paling murah hingga harga tertinggi dengan kualitas yang memang tidak usah diragukan lagi.
Sebagai gambaran informasi bagi Anda, di pasaran tersedia beberapa merek closet jongkok maupun duduk yang sudah cukup populer dan sering digunakan oleh masyarakat yakni TOTO, INA, American Standard dan sebagainya. Selain itu dengan boomingnya produk impor dari China juga menambah alternatif dalam memilih peralatan sanitair vital ini.
Kisaran harga closet duduk merek INA yakni antara Rp 1-3 juta, sedangkan untuk merek TOTO berkisar Rp 2,5-8 juta dan untuk American Standar harganya sekitar Rp 5,5 - 6,5 juta. Jika Anda menginginkan closet duduk yang lebih terjangkau bisa memilih produk China dengan harga dibawah Rp 2 juta. Sedangkan untuk harga kloset jongkok dari ketiga merek diatas berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. Kisaran harga closet duduk maupun jongkok yang kami informasikan diatas tentunya bukan harga yang pasti dan bisa berubah-ubah setiap waktu tergantung dari lokasi dan faktor-faktor ekonomi lain yang mempengaruhinya.
Nah, setelah mengetahui manfaat, kelebihan serta harga dari closet duduk dan jongkok diatas, kami harapkan Anda dapat memilih salah satu atau menyediakan kedua jenisnya di rumah sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.
Hal tersebut seperti dikemukakan oleh Henry L Bockus yang dikutip dari sebuah jurnal berjudul Gastroenterology bahwa "Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok, dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intraabdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses."
Ketika kita buang air besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, apalagi duduknya dalam kondisi tegak lurus 90 derajat justru akan membuat proses buang air besar menjadi lebih sulit dan membutuhkan tenaga yang juga lebih besar. Hal ini dikarenakan dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sedangkan dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga lebih memudahkan proses pengeluaran feses.
Selain itu menurut jurnal Digestive Diseases and Sciences, aktivitas buang air besar dengan toilet duduk membutuhkan waktu yang lebih lama karena tubuh membutuhkan proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Sedangkan jika menggunakan toilet jongkok tidak membutuhkan waktu yang lama sebab sudut rectoanal tersebut sudah terbentuk otomatis yang dengan sendirinya mendorong feses lebih mudah keluar. Jika Anda penasaran, maka Anda boleh mencoba membandingkannya melakukan buang air besar dengan closet duduk dan jongkok pada waktu yang berlainan, kemudian rasakan perbedaannya.
Hal ini sangat penting diketahui karena aktivitas saat menggunakan toilet tersebut dianggap memberikan dampak yang sangat besar sebagai faktor resiko dari beberapa penyakit seperti wasir, sembelit dan radang usus buntu. Realitas ini didukung oleh beberapa hasil survey yang menyatakan bahwa di negara-negara terbelakang yang masyarakatnya masih menggunakan kloset jongkok ketika buang air besar, prevalensinya untuk beberapa penyakit diatas adalah rendah. Sebaliknya di negara-negara maju yang hampir rata-rata penduduknya melakukan aktivitas buang air besar dengan toilet duduk justru prevalensi dari penyakit-penyakit tersebut semakin meningkat.
Setelah ditinjau dari segi kesehatan, sekarang kita bandingkan masing-masing harga closet duduk dan jongkok. Saya kira Anda sudah bisa mengira kalau harga kloset duduk tentunya lebih mahal dibanding harga kloset jongkok, hal ini sudah sangat wajar karena desain dan model closet duduk juga lebih rumit dan kompleks. Saat ini baik kloset duduk maupun jongkok tersedia dalam model dan merek yang sangat beragam di pasaran, dengan kondisi tersebut anda tentunya bisa memilih dari harga yang paling murah hingga harga tertinggi dengan kualitas yang memang tidak usah diragukan lagi.
Sebagai gambaran informasi bagi Anda, di pasaran tersedia beberapa merek closet jongkok maupun duduk yang sudah cukup populer dan sering digunakan oleh masyarakat yakni TOTO, INA, American Standard dan sebagainya. Selain itu dengan boomingnya produk impor dari China juga menambah alternatif dalam memilih peralatan sanitair vital ini.
Kisaran harga closet duduk merek INA yakni antara Rp 1-3 juta, sedangkan untuk merek TOTO berkisar Rp 2,5-8 juta dan untuk American Standar harganya sekitar Rp 5,5 - 6,5 juta. Jika Anda menginginkan closet duduk yang lebih terjangkau bisa memilih produk China dengan harga dibawah Rp 2 juta. Sedangkan untuk harga kloset jongkok dari ketiga merek diatas berkisar antara Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. Kisaran harga closet duduk maupun jongkok yang kami informasikan diatas tentunya bukan harga yang pasti dan bisa berubah-ubah setiap waktu tergantung dari lokasi dan faktor-faktor ekonomi lain yang mempengaruhinya.
Nah, setelah mengetahui manfaat, kelebihan serta harga dari closet duduk dan jongkok diatas, kami harapkan Anda dapat memilih salah satu atau menyediakan kedua jenisnya di rumah sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.
No comments:
Post a Comment